Oleh: sbaskoro | Agustus 6, 2008

Pengalaman bekerja di daerah Kaspia (2)

Kemudian pada bulan Oktober 2006, saya tidak menyangka apabila akan ditugaskan kembali ke daerah Kaspia. Namun untuk penugasan kali ini saya berkantor di Almaty – Kazakhstan. Almaty sudah jauh berbeda dibandingkan tahun 2003, suasana sebagai kota modern mulai terlihat. Yang berkebalikan dengan kota Baku yang mempertahankan arstitektur gedung-gedung kuno yang indah.

 

Kepindahan kami bertepatan dengan musim dingin. Untungnya kami masih menyimpan pakaian dingin pada saat di Azergaijan. Namun musim dingin di Almaty jauh lebih dingin daripada di Baku. Kadang-kadang bisa mencapai -25 derajat Celcius.

 

Kendala utama di Kazakhstan adalah komunikasi. Pada umumnya mereka tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dan menurut saya orang Kazakhstan lebih tertutup dibandingkan dengan orang Azerbaijan atau Uzbekistan. Sehingga terkesan mereka lebih arogan dan kaku.

 

Biaya hidup di Almaty jauh lebih mahal daripada kota besar lainnya di daerah Kaspia. Sewa apatemen seluas 180m2, dengan 3 kamar adalah USD4,500/bulan. Sedangkan di Baku masih hanya sekitar USD3,000/bulan. Demikian pula untuk makan di restaurant, biaya perorang adalah sekitar USD 50 – USD 100.

 

Namun Almaty memiliki posisi yang sangat indah. Dekat dengan pegunungan Tien Shan dan memiliki banyak danau di sekitarnya. Almaty juga jauh lebih hijau dibandingkan dengan Baku. Kami mencoba untuk menikmati segala kelebihan yang ada di Almaty, seperti anak-anak belajar ice skating, downhill skiing di Chimbulak (saya sudah mencobanya, dan betul-betul menyenangkan); serta tour di sekitar Almaty seperti Dastarkhan dan Tabagan.

 

Kota lain yang mirip dengan Almaty adalah Tashkent. Tetapi Tashkent jauh lebih besar dan memiliki system transportasi yang lebih lengkap, karena ada subway. Tashkent dan Baku memiliki subway yang cukup lumayan. Menurut teman saya, pada saat di bawah Uni Soviet dulu, setiap kota yang penduduknya mencapai satu juta jiwa harus memiliki subway. Mengapa Almaty sampai sekarang tidak ada? Karena pada tahun 1887 dan 1911 ada gempa bumi hebat yang menghancurkan sebagian besar bangunan di Almaty. Jadi pertimbangannya adalah adanya ancaman gempa bumi.

 

Bicara masalah biaya hidup, Almaty adalah yang termahal dan kemudian diikuti oleh Baku. Baku sekarang semakin mahal, terlebih setelah mata uang Azerbaijan Manat memiliki nilai tukar hampir 1:1.2 terhadap US dollar. Dulu pada tahun 2002 nilai tukarnya adalah 4900 Azeri Manat untuk USD 1.

 

Setelah Baku adalah Tashkent, dimana harga kamar hotel masih sekitar USD 50 – USD 70. Sebagai perbandinganya di Almaty dan Baku untuk harga kamar hotel yang standard sudah di atas USD 100. Akhir-akhir ini harga kamar hotel di Almaty sudah menggila, Hyatt dan Intercontinental yang dulu corporate rate sekitar USD 330 sekarang sudah USD 500.

 

Biaya hidup termurah adalah di Turkmenistan. Harga kamar hotel di Ashgabat hanya sekitar USD 45. Namun tidak lama lagi harga-harga akan naik, karena pemerintah setempat akan segera mengendalikan nilai mata tukar Turkmen Manat terhadap US dollar. Saat ini nilai tukar resmi adalah Turkmen Manat 6,500 terhadap USD 1, dan di pasar gelap adalah sekitar Turkmen Manat 15,500 (dulu sekitar Turkmen Manat 24, 000).

 

Orang Uzbekistan jauh lebih ramah dibandingkan dengan orang Kazakhstan. Mungkin karena Uzbekistan memiliki latar belakang sejarah yang lebih kuat, seperti halnya Timurlan, Imam Al Bukhari dll. Sedangkan Kazakhstan lebih banyak memiliki latar belakang sebagai bangsa pengembara (nomad).

 

Pada saat ini, negara-negara di sekitar Kaspia sebagai penghasil minyak yang cukup besar sedang menikmati keberuntungan karena harga minyak yang membumbung tinggi. Apalagi jika kita bandingkan dengan populasi yang ada di negara tersebut.

 

Azerbaijan dengan penduduk sekitar 9 juta jiwa, memiliki produksi minyak sebesar sekitar 800.000 bbl/d. Belum lagi ditambah dengan cadangan gas alam yang mencapai sekitar 4.4 Tcf. Baku pada saat ini sudah jauh berbeda dengan Baku tahun 2004. Gedung-gedung kuno banyak yang direnovasi/diperbaiki dan ditambah dengan penyinaran lampu yang indah. Sehingga pada waktu malam bisa terlihat keindahan arsitektur gedung tersebut. Jalan-jalan sudah diperlebar dan banyak dibangun jalan layang.


Tanggapan

  1. sipp


Tinggalkan Balasan ke cutev3 Batalkan balasan

Kategori